Kereta api, alat transportasi yang satu ini tak bisa lepas dari
kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkan, pada momen tertentu seperti Hari
Lebaran dan Natal, kereta api merupakan transportasi massal andalan
masyarakat yang hendak mudik ke kampung halaman.
Pemerintah melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI), BUMN pengelola
transportasi kereta, terus melakukan pembenahan. Mulai dari sarana
infrastruktur maupun layanan. Hal ini demi memberikan kenyamanan bagi
masyarakat pengguna setia kereta api.
Tak hanya secara komersial, sebagai bukti komitmen penyediaan
transportasi murah, pemerintah menyuntikan dana subsidi untuk tarif
kereta api dalam bentuk public service obligation (PSO) ke
beberapa rute jarak jauh maupun kereta rel listrik (KRL). Besaran
subsidi berubah setiap tahun yang diambil dari anggaran negara.
PSO tersebut disalurkan melalui PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan anak usahanya yaitu PT KA Commuterline Jakarta (KCJ).
Bahkan, terbaru pemerintah tengah menyiapkan satu transportasi kereta
api canggih yang super cepat. Alhasil, mulai tahun depan segera dimulai
proyek kereta cepat rute Jakarta-Bandung. Sementara yang sedang
digadang-gadang adalah kereta cepat Jakarta-Surabaya.
Lantas, sejauh mana perkembangan transportasi kereta di dalam negeri, simak ulasannya, Rabu (23/12/2015):
Bakal Kembangkan Industri Kereta Api
Memiliki industri kereta api sudah menjadi mimpi negara ini. Menteri Perindustrian Saleh Husin menginginkan adanya pengembangan industri kereta api berbasis jangka panjang terjadi di Indonesia.
Saleh menambahkan, selain Jawa dan Sumatera, Indonesia bakal
mengembangkan jaringan kereta api di Kalimantan sepanjang 2.428 km dan
Sulawesi 1.772 km. Hal ini menjadi peluang bagi industri kereta api
nasional, termasuk melalui kemitraan dengan perusahaan global.
Di sinilah, kereta api
membutuhkan banyak bahan baku dan komponen. Kebutuhan ini merupakan
peluang bagi industri kereta api. Sebutlah PT INKA, industri baja, logam
termasuk alumunium, industri pengolahan hasil tambang seperti smelter
nikel dan bauksit, dan produsen komponen untuk memasok ke industri
kereta api.
Pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatnya mobilitas penumpang serta barang, idealnya disokong transportasi seperti kereta api.
Dikatakan, pengembangan industri kereta api beserta industri
penunjangnya mesti berbasis penguasaan teknologi dan aktivitas riset
yang kontinyu serta bervisi jangka panjang.
"Seiring pengembangan industri di luar Jawa, kawasan ekonomi terus
tumbuh dan membutuhkan jaringan transportasi massal seperti kereta api.
Kita harapkan, meningkatnya pembangunan jalur kereta api berimbas pada
meningkatnya industri perkeretaapian," kata Menperin.
Pemberian Subsidi
Saban tahun, pemerintah menggelontorkan subsidi untuk tarif kereta
api. Penyelenggaraan PSO wajib dilakukan setiap tahun guna memberikan
layanan angkutan kereta api baik antarkota maupun perkotaan kepada
masyarakat pengguna kereta.
Seperti pada tahun depan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui
Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan PT Kereta Api Indonesia (Persero)
kembali menandatangani kontrak Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) Bidang
Angkutan Kereta Api (KA) Pelayanan Kelas Ekonomi Tahun 2016.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengatakan
pada tahun depan besaran PSO angkutan kereta sebesar Rp 1,8 triliun atau
naik 20 persen dari anggaran PSO tahun ini.
Hermanto menjelaskan, anggaran PSO sebesar Rp 1,8 triliun tersebut
akan diperuntukan untuk 6 jenis angkutan kereta antara lain KA jarak
jauh sebesar Rp 105 miliar, KA jarak sedang Rp 133 miliar, KA jarak
dekat Rp 409 miliar, kereta rangkaian diesel Rp 66 miliar, KA lebaran
Rp 1,4 miliar dan kereta rel listrik (KRL) sebesar Rp 1,11 triliun.
"Adanya PSO 2016, terutama mengenai pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) baik di stasiun maupun di kereta," kata dia.
Terdapat tujuh rute kereta yang baru mendapatkan PSO di tahun depan, antara lain:
1. KA Tegal Ekspress (Tegal-Pasar Senen) dengan tarif sebesar Rp 50 ribu, sebelumnya sebesar Rp 80 ribu
2. KA Maharani (Surabaya Pasar Turi- Semarang Poncol) dengan tarif sebesar Rp 50 ribu, sebelumnya sebesar Rp 80 ribu
3. KA Sri Lelangwangsa (Binjai-Medan) dengan tarif sebesar Rp 5.000, sebelumnya sebesar Rp 10 ribu
4. KA Kedungsepur (Ngrerombo-Semarang Poncol) dengan tarif sebesar Rp 10 ribu sebelumnya Rp 20 ribu
5. KRD Way Umpuh (Tanjung Karang-Kota Bumi) dengan tarif sebesar Rp 10 ribu, sebelumnya Rp 20 ribu
6. KA Probowangi (Probolinggo-Surabaya Gubeng) dengan tarif sebesar Rp 32 ribu, sebelumnya Rp 40 ribu
7. KA Rangkasjaya (Rangkas Bitung - Tanah Abang) dengan tarif Rp 5.000 sebelumnya Rp 15 ribu.
Penyesuaian Tarif Kereta Api
Meski memberikan subsidi, pada tahun depan pemerintah kembali
menyesuaikan tarif kereta api berupa kenaikan. Penyesuaian tarif sebagai
antisipasi tidak cukupnya pemberian subsidi yang mencapai Rp 1,8
triliun di 2016.
Sejumlah KA yang mengalami perubahan tarif antara lain:
1. KRD Surabaya Kota-Porong dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000 (mulai diberlakukan 1 Januari 2016)
2. KA Lokal (Purwakata-Cibatu) tarif semula Rp 6.000 menjadi Rp 8.000 (mulai diberlakukan 1 Januari 2016)
3. Untuk KRL, perhitungan tarif untuk jarak tempuh 0 sampai 25
kilometer pertama sebesar Rp 2.000 menjadi Rp 3.000 (mulai diberlakukan 1
Oktober 2016).
Dan terakhir, terdapat beberapa KA yang tidak
lagi mendapatkan PSO. Ini mulai diberlakukan pada 1 April 2016 karena
biaya operasi lebih rendah dari tarif yang ditetapkan oleh Menteri
Perhubungan, antara lain, KA Kertajaya (Pasar Senen - Surabaya Pasar
Turi), KA Kutojaya Utara (Pasar Senen - Cirebon - Kutoarjo), KA Progo
(Lempuyangan - Pasar Senen), KA Tawang Jaya (Semarang Poncol - Pasar
Senen) dan KA Tegal Arum (Tegal - Pasar Senen).
Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Tak ingin tertinggal dari negara lain, pemerintah serius menggarap
proyek kereta cepat. Salah satunya kereta cepat rute Jakarta-Bandung.
Pemerintah Propinsi Jawa Barat (Jabar) menegaskan megaproyek kereta
cepat Jakarta-Bandung akan memulai konstruksi pada pertengahan Januari
2016.
Rencananya, pelaksanaan groundbreaking atau pemasangan tiang
pancang ini berbarengan dengan peletakkan batu pertama untuk
pembangunan terminal di Bandar Udara Internasional Kertajati,
Majalengka.
Kepala BPMPT Propinsi Jawa Barat, Dadang Mohammad
mengatakan, seluruh persiapan membangun kereta cepat Jakarta-Bandung
dari seluruh Bupati dan Walikota daerah yang akan dilintasi transportasi
massal ini.
Ditargetkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
dapat selesai sekitar dua sampai tiga tahun mendatang. Sehingga kereta
cepat ini dapat beroperasi penuh pada 2018.
"Proyek ini akan memberikan dampak ekonomi luar biasa, karena selama
ini sebaran pembangunan hanya bertumpu di Bandung Tengah, sedangkan
Bandung Utara merasa tertinggal," pungkas Dadang.
Untuk diketahui, Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menandatangani joint venture agreement
(perjanjian pendirian perusahaan patungan) antara PT Pilar Sinergi BUMN
Indonesia (PSBI) dengan BUMN China, China Railway International Co.Ltd
untuk membangun kereta cepat (High Speed Railways/HSR) koridor
Jakarta-Bandung.
PT PSBI merupakan konsorsium BUMN yang dibentuk
dengan keanggotaan PT Wijaya Karya Tbk, PT Jasa Marga Tbk, PT Perkebunan
Nusantara VIII dan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Kereta Lintas Sulawesi
Selain proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Sulawesi juga bakal punya
kereta cepat. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian
Keementerian Perhubungan saat ini tengah membangun rel kereta api di
Sulawesi Selatan untuk menghubungkan Makassar dengan Pare-Pare.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro
mengungkapkan rel kereta yang tengah dibangun ini memiliki lebar 1,435
meter, lebih lebar dari yang dioperasikan selama ini di Jawa, yang hanya
1,067 meter.
"Jadi ini sudah kecepatan tinggi, kereta
bisa melaju 200 km/jam lebih, yang sekarang ini hanya bisa maksimal 120
km/jam," kata Edi.
Sebagai operator yang bakal ditugaskan mengoperasikan kereta cepat
di Sulawesi tersebut, KAI tentunya memerlukan sarana kereta yang lebih
bagus dari apa yang ada sekarang, baik dari gerbong dan lokomtif yang
akan dipakai.
Untuk mendukung perkembangan industri dalam negeri pihaknya akan
menawarkan kepada PT INKA untuk membuat gerbong kereta cepat untuk
penumpang. Nantinya tidak hanya kereta penumpang yang dioperasikan,
namun juga kereta barang.
"Kalau dari kami sendiri kami akan minta PMN untuk menyediakan prasarananya karena sarananya berbeda sekali," tegas Edi.
Jalur kereta tersebut sampai saat ini sudah dibangun dengan progres
mencapai 80 persen. Diharapkan untuk tahap pertama akan selesai pada
tahun depan. Dengan demikian pengoperasian kereta cepat ini sendiri akan
menjadi yang pertama sebelum kereta cepat Jakarta-Bandung.
No comments:
Post a Comment